Halaman

Ahad, 28 November 2010

Muhasabah Da'i

•   Jika komitmen da'i terhadap dakwah benar-benar tulus…., maka tidak akan banyak da’i yang berguguran di tengah jalan. Dakwah akan terus melaju dengan mulus untuk meraih tujuan-tujuannya dan mampu memancangkan prinsip-prinsipnya dengan kokoh.

•   Jika komitmen da'i terhadap dakwah benar-benar tulus…, niscaya hati sekian banyak orang akan menjadi bersih, pikiran mereka akan bersatu, dan fonemena ingin menang sendiri saat berbeda pendapat, akan jarang terjadi.

•   Jika komitmen da’i benar-benar tulus…, maka sikap toleransi akan semarak, rasa saling mencintai akan merebak, hubungan persaudaraan semakin kuat, dan barisan  para da’i  akan menjadi bangunan yang berdiri kokoh dan saling menompang.

•   Jika komitmen da’i benar-benar tulus…, maka dia tidak akan peduli saat ditempatkan dibarisan depan atau belakang. Komitmennya tidak akan berubah ketika ia diangkat menjadi pemimpin yang berwenang mengeluarkan keputusan dan ditaati atau hanya sebagai jundi yang tidak dikenal atau tidak dihormati.

•   Jika komitmen da’i benar-benar tulus…, maka hati seorang da’i akan tetap lapang untuk memaafkan setiap kesalahan saudara-saudara seperjuangannya, sehingga tidak tersisa tempat sekecil apa pun untuk permusuhan dan dendam.

•   Jika komitmen da’i terhadap dakwah benar-benar tulus…, maka sikap toleran dan saling memaafkan akan terus berkembang, sehingga tidak ada momentum yang bisa menyulut kebencian, menaruh dendam, dan amarah. Namun sebaliknya, semboyan yang diusung bersama adalah “ Saya sedar bahwa saya sering melakukan kesalahan, dan saya yakin anda akan selalu memaafkan saya”.

•   Jika komitmen da’i benar-benar tulus…, maka tidak mungkin akan terjadi pencerobohan dalam menunaikan kewajipan dan tugas dakwah. Namun yang terjadi adalah fenomena berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan dan bersungguh-sungguh untuk mencapai derajat yang lebih tinggi.

•   Jika komitmen da’i benar-benar tulus…, maka semua orang akan sangat menghargai waktu. Bagi setiap da’i, tidak ada waktu yang terbuang sia-sia kerana dia selalu menggunakannya untuk beribadah kepada Allah di sudut mihrab, atau berjuang melaksanakan dakwah dengan menyeru kebaikan atau mencegah kemungkaran.  Atau menjadi murobbi yang gigih mendidik da mengajari anak buahnya. Da’i yang aktif di masjid untuk menyampaikan nasihat dan membimbing masyarakat.

•   Jika komitmen da’i  benar-benar tulus…, maka setiap da’i akan segera menunaikan kewajipan kewangannya untuk dakwah tanpa dihinggapi rasa ragu sedikit pun. Semboyannya adalah “Apa yang ada padamu akan habis dan apa yang ada disisi Allah akan kekal”

•   Jika komitmen benar-benar tulus…, maka setiap da’i akan patuh dan taat tanpa merasa ragu atau bimbang.  Di dalam benaknya, tidak ada lagi erti keuntungan peribadi dan menang sendiri.

•   Jika komitmen da’i benar-benar tulus…, maka setiap anggota akan menaruh kepercayaan yang tinggi kepada para pemimpin fikrah. Setiap yang bergabung akan melaksanakan kebijakan pimpinannya dan menegakkan prinsip-prinsip dakwah dalam hatinya.

•   Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus…, maka setiap orang yang kurang teguh komitmennya akan menangis, sementara yang bersungguh-sungguh akan menyesali dirinya karena ingin berbuat lebih banyak dan berharap mendapat balasan serta pahala dari Allah…

Sumber; Buku Komitmen Da'i Sejati - Karangan Muhammad Abduh - Terbitan Al-I'tishom Cahaya Umat

Tiada ulasan:

Catat Ulasan